
Cara-cara Mencegah Terjadinya Cyberbullying
Menurut Rastati (2016) ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah perundungan siber terjadi, yaitu
(i) jangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di media sosial dan orang-orang yang terindikasi kerap melakukan perundungan baik di dunia nyata maupun siber,
(ii) gunakan filter atau penyaring untuk surel, panggilan masuk di telepon genggam, dan sms,
(iii) hindari mengunggah dan mengirimkan gambar tidak senonoh kepada siapapun di dunia siber,
(iv) jangan menuliskan semua informasi diri di profil media sosial agar tidak terjadi pencurian identitas yang mengarah pada pembuatan akun palsu dari pihak yang tidak bertanggung jawab,
(v) Jangan terpancing untuk memberikan respons pada apapun di media sosial yang mengarah pada pertengkaran daring dan posting-an yang bernada negatif, serta,
(vi) jangan memberitahukan kata sandi media sosial yang dimiliki kepada siapa pun. Sangat perlu untuk mengganti kata sandi secara berkala untuk mengurangi risiko peretasan.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika di-Bully di Internet
Orang Tua dan Guru perlu melakukan beberapa hal berikut ini:
-
Kenali perubahan perilaku pada ananda, terutama perubahan
dari daerah pada lingkungan pergaulan.
-
Membangun pribadi Ananda yang tangguh dan percaya diri dalam berbagai kondisi.
-
Belajar mendengarkan dengan baik meskipun apa yang diceritakan anak Anda adalah hal kecil yang menurut pribadi orang dewasa bukanlah hal yang penting. Sikap ini bisa membuat anak Anda terbuka dalam setiap kondisi.
-
Jika menemukan anak Anda sering menangis sendiri atau merasa sedih dalam jangka waktu yang cukup lama, ajaklah komunikasi secara dekat. Buat anak Anda percaya pada Anda dan mau menceritakan apa yang dialaminya.
-
Jika anak Anda menjadi korban cyberbullying, jangan panik. Sebisa mungkin bantu anak Anda menyelesaikannya sendiri, orang tua membantu dari belakang. Tujuannya membangun ketahanan pada dirinya.
-
Jika anak Anda menjadi pelaku cyberbullying, ajaklah diskusi. Arahkan pembicaraan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak boleh dilakukan. Bangun pribadinya menjadi pribadi yang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.
-
Jika terjadi cyberbullying di lingkungan pergaulan, ajaklah diskusi antar orang tua. Bangun empati anak Anda dengan melibatkan kegiatan yang membutuhkan kerjasama baik antara korban dan pelaku, seperti penyelenggaraan sebuah acara sekolah. Kondisikan pelaku dan korban menjadi bagian penting yang harus saling bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik. Guru dan orang tua membantu mengawasi dan memberikan saran dalam kegiatan tersebut.
-
Budayakan perilaku menolong orang lain adalah perbuatan yang mulia.
Apa yang perlu dilakukan oleh anak dan remaja:
-
Percaya diri
-
Terbuka dengan orang yang bertanggung jawab (seperti orang tua dan guru)
-
Memahami apa saja yang termasuk perilaku cyberbullying dan etika penggunaan internet dan media sosial
-
Tanggap dengan lingkungan. Perilaku menolong adalah perilaku baik loh.
-
Bergaullah dengan siapa saja… eitss, tapi teman dekat harus dipilih dan punya batasan apa saja informasi yang perlu kamu bagi serta dengan siapa saja kamu harus membaginya.
Sumber : Buku “17 rumus keren internet baik” by Telkomindonesia